
Forum Komunikasi Para Pemangku Kepenting...
Forum Komunikasi Para Pemangku Kepentingan Utama . . .
23 Jun 2021, 07:44:54 WIB
Demografi dan Kependudukan
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka, jumlah penduduk Kabupaten Kolaka pada tahun 2013 tercatat sebanyak 223.381 jiwa yang terdiri dari 114.023 penduduk laki-laki (51,04 %) dan 109.358 penduduk perempuan (48,96%) yang tersebar di 12 kecamatan dengan kepadatan penduduk rata-rata 68,41 jiwa/km2. Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Kolaka adalah 104, artinya bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki.
Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kolaka Tahun 2009-2013
TAHUN | JUMLAH PENDUDUK (JIWA) | JUMLAH (JIWA) | KEPADATAN (JIWA/KM2) | RASIO JENIS KELAMIN | |
L | P | ||||
2009 | 287.246 | 146.448 | 140.758 | 41 | 104 |
2010 | 315.232 | 161.914 | 153.318 | 45 | 106 |
2011 | 321.506 | 165.137 | 156.369 | 46 | 106 |
2012 | 329.343 | 169.161 | 160.182 | 47 | 106 |
2013* | 228.602 | 116.690 | 111.912 | 69 | 104 |
Sumber : BPS, 2014
Ket.: * = setelah pemekaran Kolaka Timur
Jumlah penduduk Kabupaten Kolaka dari tahun 2009-2012 terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata selama tiga tahun terakhir mencapai 2,3 %. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah penduduk yang disebabkan oleh terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Kolaka Timur. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kolaka cukup padat di banding dengan Kolaka Utara dan Kolaka Timur yang merupakan wilayah pemekaran dari kabupaten Kolaka. Rata-rata kepadatan penduduk 69 jiwa perkilometer. Artinya setiap satu kilometer dihuni olkeh penduduk sebanyak 69 orang.
Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kabupaten Kolaka Tahun 2013
KECAMATAN | PENDUDUK | KEPADATAN (JIWA/KM2) | ||
L | P | JUMLAH | ||
Iwoimendaa | 3.846 | 3.839 | 7.685 | 27 |
Wolo | 9.623 | 9.244 | 18.867 | 50 |
Samaturu | 11.659 | 11.381 | 23.040 | 41 |
Latambaga | 15.290 | 14.879 | 30.169 | 100 |
Kolaka | 20.042 | 19.530 | 39.572 | 179 |
Wundulako | 10.444 | 9.905 | 20.349 | 167 |
Baula | 5.713 | 5.372 | 11.085 | 64 |
Pomalaa | 15.733 | 15.138 | 30.871 | 91 |
Tanggetada | 7.546 | 7.025 | 14.571 | 35 |
Polinggona | 3.789 | 3.323 | 7.112 | 150 |
Watubangga | 8.061 | 7.450 | 15.511 | 40 |
Toari | 4.944 | 4.826 | 9.770 | 113 |
KOLAKA | 116.690 | 111.912 | 228.602 | 69 |
Sumber : BPS, 2014
Kecamatan Kolaka merupakan daerah yang paling banyak penduduknya dibandingkan dengan kecamatan lainnya yakni sebanyak 39.572 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Polinggona dengan jumlah penduduk 7.112 jiwa. Konsentrasi penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kolaka dengan tingkat kepadatan 179 jiwa/km2 dan wundulako yang merupakan daerah perkotaan. Sementara tingkat kepadatan terendah di Kecamatan Iwoimendaa dengan tingkat kepadatan 27 jiwa/km2.
Tingkat Kesejahteraan Penduduk tiap Kecamatan
Masyarakat Kabupaten Kolaka sebagian besar mencari nafkah dan bekerja di sektor pertanian dan perikanan. Sejak lama masyarakat telah mengembangkan perkebunan kakao. Di Sulawei Tenggara, selain Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur merupakan penghasil kakao. Sentra perkebunan kakao yang diusahakan oleh masyarakat tersebar di Kecamatan Wolo, Samaturu, Latambaga, Watubangga, Baula, Tanggetada dan Kecamatan Pomalaa.
Disamping kakao, cengkeh dan lada juga merupakan tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat. Budidaya cengkeh dikembangkan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Latambaga, Kolaka, Wolo, Samaturu, Tanggetada, Baula, Wundulako, Pomalaa dan Kecamatan Watubangga. Sedangkan tanaman lada banyak diusahakan oleh penduduk di Kecamatan Tanggetada, Wolo, Baula, Samaturu, Wundulako, Latambaga, Watubangga, Polinggona, Pomalaa, dan Toari.
Hasil perkebunan masyarakat seperti kakao dan cengkeh umumnya dijual ke luar daerah seperti di provinsi Sulawesi Selatan untuk keperluan industri. Sementara hasil lada di jual jual untuk konsumsi lokal dan antar pulau atau antar daerah. wilayah Kabupaten Kolaka yang strategis dengan fasilitas pelabuhan dan dermaga yang besar serta jalan transportasi darat yang baik, lancar menghubungkan ke berbagai daerah.
Peternakan besar dan kecil banyak diusahakan masyarakat di Kecamatan Watubangga,Wolo, Tanggetada, Toari dan Polinggona. Peternakan unggas banyak diusahakan di Kecamatan Baula. Umumnya hasil peternakan digunakan untuk memenuhi konsumsi lokal.
Letak Kabupaten Kolaka yang berada di pesisir pantai membentang di sepanjang Teluk Bone menyebabkan sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Di kecamatan-kecamatan seperti Watubangga, Tanggetada, Pomalaa, Wundulako, Kolaka, Latambaga, Wolo, Samaturu dan Toari banyak masyarakat yang bekerja sebagai nelayan tangkap. Hasil tangkapannya, selain untuk konsumsi lokal, juga biasanya untuk di kirim ke kabupaten sekitarnya seperti Kolaka Timur dan Kolaka Utara atau ke Sulawesi Selatan. Untuk keperluan industri perikanan, pemerintah menyediakan kawasan pengolahan ikan di kelurahan Mangolo Kecamatan Latambaga.
Pengembangan wilayah dan sentra perekonomian secara signifikan belum memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang hidup dalam kategori garis kemiskinan. Pada tahun 2013, saat Kabupaten Kolaka Timur belum berpisah dengan Kabupaten Kolaka,jumlah penduduk yang hidup dalam garis kemiskinan sebesr 275.682 jiwa (BPS RI dalam Kolaka dalam Angka, 2014). Hal itu menunjukkan jumlah penduduk yang rentan terhadap kondisi miskin.Dari jumlah tersebut, 56.348 diantaranya adalah penduduk miskin.
Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Kolaka termasuk tinggi apabila dibandingkan dengan kabupaten/ kota lainnya di Sulawesi Tenggara. Kabupaten Kolaka menempati urutan kedua setelah Kabupaten Kolaka Utara dengan jumlah penduduk miskin yang tinggi, yaitu 16,20% dari keseluruhan jumlah penduduk kabupaten Kolaka (Kolaka dalam Angka, 2014. Namun dari data BPS Kabupaten Kolaka, diketahui bahwa persentase penduduk miskin mengalamai peningkatan pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya standar nilai pengeluaran untuk makan dan non makanan perbulan (Poverty line). Berikut data garis kemiskinan dan jumlah penduduk miskin Kabupaten Kolaka, dapat dicermati pada tabel
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Kolaka Tahun 2009-2013
Tahun | Garis Kemiskinan (Rupiah/Kapita/Bulan) | Penduduk Miskin | |
Jumlah | Persentase (%) | ||
2009 | 228.060 | 64.150 | 22.46 |
2010 | 243.451 | 59.700 | 18.91 |
2011 | 258/963 | 56.887 | 17.69 |
2012 | 275.463 | 51.787 | 15.72 |
2013 | 275.682 | 56.348 | 16.20 |
Sumber: Kabupaten Kolaka dalam Angka (2014)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 terjadi penurunan jumlah pendududk miskin. Dari tahun 2009-2010 penurunan cukup signifikan sekitar 3,55%. Tahun-tahun selanjutnya penurunan berkisar 1,3%-1,9%. Peningkatan jumlah penduduk miskin relatif bertambah sedikit pada tahun 2013 sekitar 0,48.
Dalam rangka memetakan penduduk miskin di Kabupaten Kolaka maka pemerintah setempat membuat klasifikasi keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraannya. Tabel 4.3 menunjukkan jumlah keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraannya.
Pembagian klasifikasi tingkat kesejahteraan keluarga di nilai berdasarkan kemampuan pemenuhan terhadap tiga kebutuhan yang ditetapkan oleh BKKBN, yaitu:
Berdasarkan hal tersebut, maka pengertian keluarga pra sejahtera yaitu keluarga‑keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan
Jumlah Keluarga Berdasarkan Klasifikasi Kabupaten Kolaka di tiap Kecamatan
Kecamatan | Pra Sejahtera | Keluarga Sejahtera | Jumlah Total | |||
I | II | III | III+ | |||
Wundulako | 120 | 1583 | 1535 | 821 | 44 | 4103 |
Kolaka | 411 | 1096 | 3774 | 2290 | 730 | 8301 |
Pomalaa | 502 | 1484 | 2686 | 1668 | 309 | 6649 |
Watubangga | 52 | 646 | 2390 | 1023 | 41 | 4152 |
Wolo | 278 | 620 | 3151 | 490 | 0 | 4539 |
Baula | 338 | 818 | 1351 | 244 | 38 | 2789 |
Latambaga | 448 | 1402 | 2438 | 1315 | 407 | 6010 |
Tanggetada | 779 | 925 | 935 | 318 | 0 | 2957 |
Samaturu | 220 | 813 | 3096 | 714 | 256 | 5099 |
Toari | 291 | 523 | 885 | 600 | 35 | 2334 |
Polinggona | 133 | 285 | 794 | 410 | 2 | 1624 |
Iwoimendaa | 141 | 366 | 1012 | 268 | 0 | 1787 |
Jumlah | 3713 | 10561 | 24047 | 10161 | 1862 | 50344 |
Sumber: Kabupaten Kolaka dalam Angka, 2014
Keluarga sejahtera tahap I yaitu keluarga‑keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana.
Keluarga sejahtera tahap II yaitu keluarga‑keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangannya (developmental needs) seperti kebutuhan untuk peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi dari media.
Keluarga sejahtera tahap III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperanserta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan‑yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah-raga, pendidikan dan sebagainya.
Keluarga sejahtera tahap III Plus yaitu keluarga‑keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. (Sunarti, 2011)
Berdasarkan pada tabel dapat dilihat bahwa Kecamatan Tanggetada, Pomalaa, Latambaga dan Kolaka merupakan kecamatan-kecamatan dengan jumlah keluarga pras sejahtera yang tinggi. Kecamatan dengan jumlah keluarga pra sejahtera yang rendah terdapat di Watubangga, lalu disusul oleh Wundulako, Polinggona dan Iwoimenda, Secara keseluruhan, persentase keluarga pra sejahtera di kabupaten Kolaka adalah 7,38%.
Jumlah keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial psikologinya sebanyak 71,65%. Itu berarti tingkat kesejahteraan rata-rata penduduk Kabupaten Kolaka cukup baik. Namun, keberadaan keluarga pra sejahtera yang cukup signifikan, merupakan tantangan bagi pemerintah Kabupaten Kolaka untuk meningkatkan taraf hidup mereka agar tidak berada di bawah garis kemiskinan dan mampu hidup mandiri seperti keluarga lainnya.
Pada tabel juga dapat dicermati bahwa 10.561 keluarga atau 20,98% dari keseluruhan jumlah keluaraga di kabupaten Kolaka rentan menjadi miskin karena hanya mampu memenuhi kebutuhan dasarnya tapi belum mampu memenuhi kebutuhan sosiopsochologinya. Umumnya keluarga dalam kategori ini memilih untuk tidak memenuhi kebutuhan pendidikan jika diperhadapkan pada kondisi yang riskan untuk memilih diantara pemenuhan kebutuhan sandang, papan dan pangan. Keberadaan masyarakat miskin dan jumlah masyarakat yang rentan miskin dalam banyak kasus memiliki anak-anak yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan putus sekolah. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan memenuhi keperluan sekolah bagi anak, dan kuga penggunaan tenaga anak untuk mencari nafkah (pekerja anak).
Forum Komunikasi Para Pemangku Kepentingan Utama . . .
Pertemuan dalam rangka Persiapan APKASI OTONOMI . . .
Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Penurunan . . .
BKKBN gelar Apel siaga Tim Pendamping Keluarga . . .
Bupati Kolaka Lantik Kadis Dukcapil .Kolaka - . . .
Pasca Cuti Bersama Pemkab Kolaka lakukan SIDAK . . .
Kunjungan kerja Bupati Kolaka ke PT. Madinra Inti . . .
Upacara Awali Hari Kerja Kerja Pasca Cuti bersama . . .