SMKN 1 Baula Kembangkan Program Techno Park

SMKN 1 Baula terus menggenjot peningkatan sumberdaya manusia (SDM) yang terampil. Kali ini, SMKN 1 Baula akan mengembangkan program Technopark yang digalakkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMK.

Kepala SMKN 1 Baula Mustari Muhammad mengatakan, techno park adalah area untuk meningkatkan keterampilan siswa atau semacam wadah untuk berinteraksi dengan dunia usaha, yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang.

“Sistem Techno Park berbeda dengan pembelajaran reguler, tapi difokuskan seperti sebuah perusahaan. Karena di dalam ruangan itu, ada resepsionis, admin, ruang publikasi untuk memamerkan produk hasil karya siswa,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mustari ini mengungkapkan, program ini sekolah menyiapkan sebuah gedung inkubator atau ruangan kerja. Di dalam ruangan tersebut, siswa diajarkan untuk memanfaatkan sumber daya di sekolah untuk menghasilkan produk yang bisa dikonsumsi masyarakat.

“Jadi nantinya di dalam sebuah ruangan yang disiapkan, siswa akan diajarkan berinteraksi didepan layar monitor, kemudian menjaga sistem. Serta memasarkan
produk siswa dari jurusan keahlian yang ada, sehingga dikenal luas di dunia industri. Artinya siswa digiring memanfaatkan media sosial ke arah yang positif. Sehingga siswa tidak lagi hanya membuka facebook, lain sebagainya, tapi bisa menghasilkan,” paparnya.

Progam ini juga SMKN 1 Baula juga bekerja sama dengan ratusan sekolah yang ditunjuk untuk mengembang technopark ini, sehingga siswa bisa memasarkan hasil produknya.

“Sistem ini hampir sama dengan situs layanan jual-beli secara online. Misalnya saja Buka Lapak, mereka hanya menyiapkan kantor, bekerjasama toko-toko itu semua mitranya. Sedangkan kami bekerja sama dengan sekolah yang tergabung dalam program ini. Jadi modelnya adalah mempromosikan produk. Hal itu yang akan dilakukan pihak sekolah,” terangnya.

Menurutnya, program ini sangat bermanfaat sekali. Misalnya saja, melalui program ini dapat membantu siswa yang kurang mampu. Sebab, siswa bisa menghasilkan dana melalui hasil penjualan yang telah dilakukan. Selain itu juga, setelah tamat, alumni bisa mengembangkan hal seperti ini, karena sudah punya pengalaman di sekolah.

“Ini sangat bermanfaat sekali. Melalui program ini siswa bisa terbantu untuk pembayaran uang komite sekolah. Misalnya saja, dari hasil penjualan yang dilakukan, akan digunakan untuk keperluan sekolah,” ujarnya.

Ia menambahkan, program ini tidak sembarang, karena sekolah dipercayakan untuk menerapkan, karena ada tim yang datang untuk melakukan verifikasi. Selain itu juga ada persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya sekolah rujukan, memiliki teaching factory agar bisa memperkuat usaha yang sudah berjalan.

“Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam mendapatkan program ini, minimal memiliki tiga teaching factory. Seharusnya kan SMKN 1 Baula dibantu teaching factory, untuk memperkuat usaha yang sudah jalan. Namun kami sudah dianggap cukup walaupun dengan secara mandiri bisa naik status menjadi tekno part didukung tiga teaching fektori ini. Misalnya saja kita juga jual jasa. Sama juga dengan TKJ, kita juga jual jaringan. kita jual ke masyarakat, harapannya itu untuk membiayai peralatan yang digunakan,” tandasnya. (kal)

Sumber : https://kolakaposnews.com/

Baca Lainnya

PILIHAN REDAKSI