Tiga Bulan Enam Kecamatan Kena Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka, telah memastiakn jika Kolaka adalah wilayah yang rawan akan terjadinya bencana khususnya banjir dan puting beliung. Di awal tahun 2018 ini, bencana banjir dan puting beliung tercatat sudah terjadi di beberapa daerah di Kolaka.

“Bencana sudah datang di Kolaka diantaranya di kecamatan Watubangga yang yaitu Desa Peoho dan Desa Ranoteta, kemudian selanjutnya kecamatan Tangketada yaitu Desa Oneha, Desa Popalia, dan Desa Rahanggada, serta di Kecamatan Polinggona tepatnya di Desa Wulongere dan Desa Puudongi. Sedangkan di wilayah selatan tepatnya di Kecamatan Wolo di Desa Ulu Lapaopao dan Desa Muara Lapaopao itu rawan banjir bandang. Untuk bencana puting beliung itu sering terjadi di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Iwoimendaa di Desa Tamborasi dan Desa Ladahai serta di Kecamatan Latambaga tepatnya di Kelurahan Mangolo,” ungkap Kabid Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kolaka, Sutarno.

Sutarno mengatakan, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, bencana banjir dan puting belitung yang terjadi di Kolaka selama tahun 2018 menimbulkan kerugian materil yang cukup besar.

“Banjir menyebabkan 22 rumah rusak sedang dan merendam 100 hektar lahan pertanian, 50 hektar lahan perkebunan dan 50 hektar lahan perikanan. Sedangkan banjir bandang menyebabkan dua jembatan di Kecamatan Wolo terputus. Untuk bencana puting beliung juga menyebabkan tiga rumah warga rusak ringan. Bagi rumah warga yang rusak karena bencana kami berikan bantuan stimulan berupa bahan bangunan untuk perbaikan rumah senilai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per rumah, tergantung dari tingkat kerusakannya,” ujarnya.

Agar bencana banjir ataupun puting beliung tidak menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian materil yang besar, kata Sutarno pihaknya melakukan upaya pencegahan. “Banjir itu terjadi karena kurangnya resapan air di hulu sungai yang ada di daerah yang rawan banjir tersebut sehingga menimbulkan sedimen di bagian hilir. Jadi ketika hujan maka air sungai meluap. Makanya kami lakukan upaya pencegahan dengan melakukan penggalian sungai dan perbaikan tanggul serta pengerukan sedimen,” pungkasnya(hud)

Sumber : https://kolakaposnews.com/

Baca Lainnya

PILIHAN REDAKSI